Bertepatan HUT ke-26 Tanjabtim, Bupati Dillah Sandang Gelar Adat Kehormatan “Puti Batuah Payung Negeri”

Tanjab Timur|Telago.co.id–
Bupati Tanjung Jabung Timur, Hj. Dillah Hikmah Sari, S.T., resmi menerima gelar adat kehormatan “Puti Batuah Payung Negeri” dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi.
Penganugerahan berlangsung dengan khidmat di Rumah Dinas Bupati Tanjung Jabung Timur, Selasa (21/10/2025), disaksikan oleh Ketua Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi Hasan Basri Agus, Ketua LAM Kabupaten Tanjung Jabung Timur, para Ketua Adat Kecamatan, tokoh masyarakat, serta tua tengganai dan nenek mamak dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Ketua LAM Provinsi Jambi Hasan Basri Agus menyampaikan bahwa gelar adat “Puti Batuah Payung Negeri” memiliki makna mendalam tentang kebijaksanaan, keteladanan, serta tanggung jawab seorang pemimpin perempuan yang menjadi pelindung bagi masyarakatnya.
“Gelar ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi dan peran Ibu Bupati Dillah Hikmah Sari dalam menjaga adat, budaya, dan pembangunan daerah. Beliau bukan hanya pemimpin pemerintahan, tetapi juga sosok panutan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Melayu,” ujarnya.

Gelar ini juga menjadi simbol estafet kehormatan dan cita-cita luhur yang diwariskan oleh Mantan Bupati Tanjabtim H. Abdullah Hich, selaku tokoh pembangunan sekaligus ayahanda  dari Bupati Hj. Dillah Hikmah Sari, yang dikenal sebagai peletak dasar kemajuan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Usai menerima gelar adat, Bupati Hj. Dillah Hikmah Sari, S.T. menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi serta seluruh masyarakat adat yang telah memberikan kehormatan besar ini.

“Saya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas anugerah gelar adat ‘Puti Batuah Payung Negeri’ ini. Gelar ini bukan sekadar kehormatan, tetapi amanah besar bagi saya untuk terus berbuat yang terbaik bagi masyarakat Tanjung Jabung Timur,” ujar Bupati.

Beliau juga menambahkan bahwa penganugerahan ini menjadi pengingat agar setiap langkah pembangunan di daerah tetap berpijak pada nilai-nilai budaya dan adat istiadat Melayu.

“Sebagai putri dari tanah Sepucuk Nipah Serumpun Nibung, saya berkomitmen untuk menjaga marwah adat Melayu Jambi dan menjadikan nilai-nilai luhur ini sebagai landasan dalam setiap kebijakan pembangunan,” tegasnya.

Rangkaian prosesi adat berlangsung dengan khidmat dan sarat makna.
Diawali dengan penampilan silat tradisional Melayu oleh dua pendekar menggunakan senjata pusaka kampilan tanpa sarung, prosesi dilanjutkan dengan ritual pijak kepala kerbau, pencucian kaki, serta penyelempangan selendang kehormatan kepada Bupati Hj. Dillah Hikmah Sari, S.T.

Ritual ini merupakan simbol pembersihan diri dan keteguhan hati dalam mengemban amanah adat, serta melambangkan kesiapan seorang pemimpin dalam menaungi dan melindungi masyarakatnya.

Penganugerahan gelar adat kehormatan “Puti Batuah Payung Negeri” menjadi semakin istimewa karena bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ke-26.
Momen ini mencerminkan bahwa semangat pembangunan dan pelestarian budaya berjalan beriringan, saling memperkuat dalam mewujudkan daerah yang maju, berbudaya, dan berkeadilan.

Sebelumnya, pada Minggu (19/10/2025), telah dilaksanakan prosesi hantaran adat “Siputih Hati” di tempat yang sama oleh utusan lembaga adat dari 11 kecamatan.
Dalam kegiatan tersebut, diserahkan berbagai perlengkapan adat dan seekor kerbau sebagai simbol penghormatan dan kesiapan pelaksanaan gelar kehormatan adat Melayu.

Gelar “Puti Batuah Payung Negeri” secara filosofis menggambarkan sosok perempuan yang memiliki kebijaksanaan, keteguhan, dan keberkahan dalam membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
“Puti Batuah” berarti perempuan yang diberkahi dan membawa kemaslahatan, sedangkan “Payung Negeri” bermakna pelindung dan peneduh rakyat di bawah naungan kepemimpinan yang arif dan adil.

Rangkaian kegiatan adat ditutup dengan doa bersama serta ucapan selamat dari para tokoh adat dan masyarakat yang hadir.
Acara ini meninggalkan kesan mendalam, mempertegas sinergi antara adat, budaya, dan pemerintahan dalam membangun Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang berbudaya, berkarakter, dan bermartabat.(Red)